TUGAS SENI BUDAYA
APRESIASI SENI RUPA MURNI
NAMA :
Yulita rohmasari
Kelas : ix G
ABSEN :
24
KATA PENGANTAR
Rasa senang sangat penyusun rasakan karena kliping sederhana
ini dapat terselesaikan. Semua ini tidak lepas atas ridho dan hidayah Tuhan
Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, rasa syukur yang setulus-tulusnya penulis
panjatkan kehadirat-Nya.
Terselesaikan kliping ini bukan
semata-mata jerih payah dan kemampuan penulis sendiri, melainkan banyak pihak
yang membantu. Kepada mereka, yang tidak mungkin disebutkan satu per satu di
sini, penulis mengucapkan terima kasih banyak. Teristimewa, terima kasih saya
sampaikan kepada :
v
Bapak Subhan Spd. Selaku pembimbing
guru seni rupa dengan sabar telah membimbing pembatan kliping ini.
v
Semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu-persatu yang telah membantu menyusun kliping ini.
Pada akhirnya saya berharap semoga klipingini benar-benar
dapat dijadikan sebagai pedoman.
Blitar, Agustus 2014
Daftar
Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………...….iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………...…….iv
SENI RUPA MURNI………………………………………..…………………………………. 1
SENI LUKIS………………….………………………………………………………………….1
a. Lukisan
Alfresco………………………………………………………….…………….2
b. Lukisan
Alsecco……….………………………………………………………………..3
c. Lukisan
Tempera……………………………………………………………………….4
d. Lukisan
azalejo…………………………………………………………………………5
e. Lukisan
Mozaik…………………………………………………………………………6
f. Lukisan
Intersia………………………………………………………………………....7
g. Lukisan
Kolase………………………………………………………………………….8
h. Lukisan
Cat Minyak…………………………………………………………………….9
i. Lukisan
Cat Air………………………………………………………………………...10
j. Lukisan
Pastel……………………………………………………………………….…11
k. Lukisan
Arang (conte)………………….……………………………………………..12
l. Lukisan
Kaca…………………………………………………………………………..13
m. Lukisan
Kaca…………………………………………………………………………..14
SENI PATUNG………………………………………………………………………………...15
SIKAP APRESIATIF TERHADAP KARYA SENI
PATUNG………………………….……17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………18
A. Seni
Rupa Murni
Bentuk karya seni rupa terdiri atas
bentuk dua dimensi (dwimatra),yang memiliki ukuran panjang dan
lebar, hanya bisa dinikmati dari satu sudut pandang. Contohnya lukisan, batik,
ilustrasi, dan tiga dimensi (trimatra), memiliki ukuran panjang,
lebar, dan tinggidapat dilihat dari berbagai arah. Contohnya adalah patung, wayang
golek,diorama, arsitektur, meja, dan kursi.
Secara umum seni rupa terbagi dua cabang,
yaitu seni
rupa murni (pure art/fine art) dibuat dengan fungsi keindahan. Contohnya adalah
seni patung dan seni lukis.Dan seni murni terapan (appied
art),dibuat bukan hanya fungsi keindahan, namun dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya ukiran
kursi, vas bunga, tas dan kipas.
1.
Seni Lukis
Seni lukis
adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistic seorang seniman
melaluibidang dua dimensi. Para seniman
seni lukis memanfaatkan unsure bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi,
dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat
sebuah karya seni.
Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat
dibedakan menjadi, beberapa macam, antara lain :
a. LUKISAN AL FRESCO
Al Fresco adalah teknik melukis pada
dinding dengan menimpakan pigmen pada plaster dinding yang baru dilapisi.
Kemudian definisi ini sedikit berubah karena Leonardo
da Vinci memperkenalkan teknik baru dengan menimpakan pigmen warna kepada
lapisan yang telah kering dengan sedikit modifikasi.
Fresko berasal dari frasa Italia
buon fresco yang berarti "selagi basah". Pigmen yang
ditimpakan di atas plaster basah akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya
bisa dinikmati berpuluh tahun. Adonan ini harus dibuat dengan takaran yang
tepat, sebab bila terlalu basah akan menyebabkan timbulnya jamur, dan bila
terlalu kering akan menyebabkan pigmen tidak bisa tertempel kuat.
Lukisan ini termasuk jenis lukisan dinding(mural). Al-fresco
sendiri mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan
teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah. Kemudian
dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama. Lukisan
ini berkembang pada zaman Renaissance yang dilukiskan pada dinding gereja.
Desain fresko biasanya dibuat pada
bagian atas kertas yang kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah,
dan ditaburi pigmen gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis sama
dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan
plester mengering sehingga saat sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang
ada juga ikut terserap dengan kuat.
Contoh fresko
b.
LUKISAN
AL SECCO
Pengertian Seni Lukis
Al Secco - Al Secco ialah lukisan yang menggunakan lapisan dinding
yang sudah kering, warna / cat yang digunakan diramu dengan emulagi telur.
Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al-Fresco,
namun lukisan Al Secco dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya
lukisan Leonardo Da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja St. Maria
Delle Grazie di Milan (Italia).
c.
LUKISAN TEMPERA
Tempera
pada kayu oleh Niccolò Semitecolo, 1367.
Pengertian Seni
Lukis Tempera - merupakan lukisan yang sedang trend untuk saat ini. Lukisan
ini mempunyai keistimewaan sendiri, walaupun terkesan tidak mempunyai bentuk
baku, tetapi sebenarnya ia mempunyai arti tersendiri. Keistimewaan lainnya
adalah lukisan Abstrak ini dapat di gantung dengan berbagai arah (bentuk
vertikal atau horizontal) tanpa mengurangi makna dari lukisan tersebut
Teknik ini
menggunakan cat tempera, yaitu cat yang pigmennya dicampur dengan emulsi
(campuran antara air dan lemak). Ada dua jenis tempera, yaitu tempera kuning
telur dan tempera kazein (zat protein pada susu/ bahan pembuat keju). Bahan
pengencernya adalah air, tetapi setelah kering tidak lagi larut dalam air.
Penggunaannya pada kain, kertas, panil kayu dan kanvas.
Lukisan tempera telah dijumpai pada hiasan
sarcophagi Mesir Purba. Banyak daripada potert mummi Fayum
menggunakan tempera, kadang kala bersama dengan lukisan Encaustic.
Satu teknik yang berkaitan juga telah digunakan
dalam lukisan purba dan awal zaman pertengahan turut ditemui di dalam beberapa
gua dan kuil batu- di
India.
[1] Seni
berkualiti tinggi dengan bantuan tempera telah dilukis pada Gua Bagh antara
lewat abad ke-4 dan ke-10 Masihi dan pada abad ke-7 di perlindungan batu Ravan
Chhaya, Orissa.
[2]
Teknik seni ini dikenali dari dunia klasik, di mana
ia nampaknya telah menggantikan lukisan encaustik dan merupakan medium utama
yang digunakan untuk lukisan panel dan manuskrip bergambar dalam dunia
Byzantine dan zaman pertengahan dan awal kebangkitan Eropah. Lukisan tempera
adalah merupakan medium lukisan panel utama bagi hampir setiap pelukis semasa
tempoh kebangkitan Eropah Zaman Pertengahan dan awal. Sebagai contoh, setiap
panel yang masih ada dari lukisan oleh Michelangelo adalah tempera
d.
LUKISAN
AZALEJO
Pengertian Lukisan
azalejo - adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan
dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dulu banyak
dipakai dalam kesenian Islam
e.
LUKISAN MOZAIK
Pengertian Seni Lukis Mozaik - mozaik adalah
seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan
ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).
Pengertian
Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan
material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara
dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan ,
ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu ,
antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas ,
potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan
atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik
pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua
dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun
bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik
dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang
kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik
dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya
baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan-
bahan yang bermacam- macam menjadi karya
f.
LUKISAN
INTERSIA
Pengertian
Seni Lukis Intersia -
Lukisan intersia adalah bentuk lukisan dekoratif yang menggambarkan karya
seni ukiran kayu atau seni tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intarsia sering
pula disebut dengan “Intarsian Malerei”.
Intersia adalah teknik kerajinan kayu yang
berawal dari karya seni Italia. Mungkin lebih tepat jika kita artikan sebagai
proses pembuatan karya seni gambar mozaik dengan menambahkan material-material
eksotik dari alam ke atas karya seni kayu.
Menurut
orang-orang Italia, istilah “Intersia” berasal dari bahasa Latin “interserere”
yang artinya “memasukkan atau proses menghias dan mentahtakan kayu”.
Asal Mula Lukisan Intersia
Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier,
sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang Napoleon, dan 1848 (akhir masa
Revolusi Eropa). Diyakini bahwa lukisan dekoratif selama periode ini digunakan
untuk meniru furniture yang menggambarkan kemakmuran yang biasanya
bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan dengan sangat teliti.
g. LUKISAN KOLASE
Pengertian Seni Lukis Kolase - Seni
lukis Kolase adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan
menempel bahan bekas / potongan-potongan kecil berbagai macam benda seperti
potongan kertas, kain, kaca logam atau kain yang direkatkan pada suatu
permukaan sehingga membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu.
Dalam
seni lukis kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap
terlihat, jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto,
benda bekas, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walau
sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
Sejarah seni lukis kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kira-kira pada
abad 17. selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman dan
kota-kota lain di Eropa. Seni lukis Kolase menjadi media yang digemari kalangan
seniman disebabkan keunikan tampilannya yang menuntut kreativitas tinggi.
Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis
memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya.
h.
LUKISAN
CAT MINYAK (OIL PAINTING)
Pengertian
Lukisan Cat Minyak - Lukisan minyak
adalah proses mengecat dengan pigmen yang dicampurkan dengan medium yang
terdiri dari
minyak pengering. minyak pengering
yang biasa digunakan termasuk minyak biji rami, minyak biji popi, minyak walnut
dan minyak safflower. Minyak ini boleh direbus dengan resin, seperti resin pain
atau kemenyan untuk mewujudkan varnis; yang dihargai untuk kelikatan dan gloss.
Minyak yang berbeza memberikan pelbagai sifat kepada cat minyak, seperti kurang
kekuningan dan masa pengeringan yang berbeza. Perbezaan tertentu juga dilihat
dalam kilauan cat bergantung kepada jenis minyak. Artis mungkin menggunakan
beberapa minyak yang berbeza dalam lukisan yang sama bergantung pada pigmen
tertentu dan kesan yang diingini. Cat itu sendiri juga membentuk kelikatan
tertentu bergantung kepada medium.
Walaupun cat minyak pertama kali digunakan dalam
Lukisan
Buddha
oleh pelukis
India
dan
Cina di barat
Afghanistan sekitar antara abad kelima dan kesepuluh, ia tidak begitu
populariti sehingga abad ke-15. Amalan tersebut mungkin telah berhijrah ke arah
barat pada Zaman Tengah. Cat minyak akhirnya menjadi medium utama yang
digunakan untuk mencipta karya seni apabila kelebihannya menjadi terkenal.
Peralihan ini bermula dengan lukisan Awal Netherlandish di utara Eropah, dan
dengan kemuncak Renaissance teknik lukisan minyak telah hampir sepenuhnya
menggantikan cat
tempera
di kebanyakan Eropah.
Media yang digunakan untuk melukis
adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah
kuas atau pisau palet. Cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk
kemasan(tube) salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak adalah
Ivan Sagito.
i.
LUKISAN CAT AIR (Water Colour)
Pengertian
Lukisan Cat Air - Cat air atau Watercolor dalam bahasa
inggris atau watercolour (Commonwealth dan Irlandia), yang biasa juga disebut
dengan istilah akuarel adalah sebuah metode dan teknik dalam membuat karya
lukisan. Cat air adalah media atau karya seni yang dihasilkan di mana cat
terbuat dari pigmen warna yang larut dalam air. Dukungan tradisional dan paling
umum untuk lukisan cat air adalah kertas, namun lukisan sat air bisa juga
dibuat diatas, kulit kayu papirus, plastik, vellum atau kulit, kain dan kanvas.
Cat air biasanya transparan, Teknik transparan ini cenderung lebih sulit
dibanding media lain, cat minyak umpamanya. Pelukis cat air harus kosentrasi
penuh ketika berkarya, tidak boleh ada kesalahan dalam proses penciptaan.
Sekali salah menyapukan warna pada permukaan kertas, lukisan gagal. Cat air
yang sudah digoreskan tidak bisa ditimpa lagi dengan warna lain. Teknik melukis
seperti ini disebut juga dengan teknik allaprima. namun meskipun transparan
lukisan cat air bisa menghasilkan karya lukis yang muncul bercahaya karena
pigmen yang ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni, meskipun lukisan cat
air atau Watercolor juga bisa dibuat buram dengan menambahkan putih Cina.
Pelukis yang sudah mahir menggunakan cat air, bisa melukis
secara efektif dan efisien. Setiap pewarnaan, goresan, garis, dan elemen-elemen
rupa lukisan dibuat spontan, tepat hanya dengan sekali sapuan kuas. Lukisan cat
air penuh nuansa dan kecemerlangan warna. Menciptakan lukisan cat air
membutuhkan ketrampilan tinggi. Pelukis cat air harus belajar setahap demi
setahap untuk bisa menguasai tekniknya. Pewarnaan lukisan cat air dimulai dari
warna paling terang, hingga warna yang lebih gelap. Jika warna gelap dimulai
lebih dahulu, efeknya akan kusam.
Cat Water color terdiri dari empat bahan utama:
- pigmen , alami atau sintetis, mineral atau organik;
- arabic gum sebagai pengikat untuk memegang pigmen dalam
suspensi dan memperbaiki pigmen ke permukaan lukisan;
- aditif seperti gliserin ,
empedu sapi , madu , pengawet: untuk mengubah viskositas, bersembunyi,
daya tahan atau warna campuran pigmen dan kendaraan, dan
- pelarut, zat yang digunakan
untuk mengencerkan atau mengencerkan cat untuk aplikasi dan yang menguap
ketika cat mengeras atau mengering.
j.
LUKISAN
PASTEL (OIL PASTEL)
Pengertian
Lukisan Pastel -
Pastel
adalah serbuk yang direkatkan dengan arabic gum dan dibentuk
menjadi batangan-batangan yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup
kasar, ikatan tersebut akan lepas dan serbuk warna akan menempel ke
kertas.Warna-warna pastel cemerlang, hampir menyamai cat minyak. Hanya saja
kelemahannya adalah tidak menempel terlalu kuat. Sedikit getaran bisa merontokkan
ikatan dengan kertas. Untuk itu biasanya diberikan fixative.
Pastel memberikan warna
yang sangat kuat jika dilapiskan di atas warna komplementernya. Namun
menjadi sangat lemah jika ditimpakan di atas warna analogus. Selain itu
warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika ditimpakan di atas warna
terang.Sangat sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Biasanya yang
dihasilkan dengan mengesekkan penghapus di atas pastel malah efek smudge.Untuk
mengatasi kelemahan pastel kapur konvensional, dikembangkan pula pastel minyak.
Pastel ini merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, hardboard, atau
tripleks.
k.
LUKISAN
ARANG (CONTE)
Pengertian
Lukisan Arang (Conte) –
Arang berasal dari batang kayu yang
terbakar dan merupakan media yang paling tua yang digunakan manusia. Arang
merupakan bahan yang memberi kebebasan untuk menghasilkan lukisan secara
spontan. Mudah diaplikasikan di kertas, kanvas maupun tembok. Bisa menggunakan
teknik dussel untuk menghasilkan efek gelap terang, menggunakan sapuan tangan,
kuas, digosok menggunakan kertas ataupun kain.
Kelebihan arang ialah menghasilkan kesan gelap yan maksimum,
lembut, lebih tepat dan tajam, lorekan yang tegas dan mampu melukis area yang luas
dengan waktu yang singkat.
Kelemahannya, lukisan mudah kotor jika tersentuh sehingga
perlu dilapisi menggunakan cat semprot transparan / clear.
l.
LUKISAN
KACA (GLASS PAINTING)
Pengertian
Lukisan Kaca – lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca
yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tesebut
dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang
beragam. Lukisan kaca berkembang pada zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk
menghiasi gereja-gereja Katolik. Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara
dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga
hasilnya berada dibelakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di
daerah Trusmi Cirebon ( Jawa Barat).
m.
LUKISAN
BATIK (BATIK PAINTING)
Pengertian
Lukisan Batik – lukisan batik
adalah,Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton.lukisan
Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi
pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan
oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan
masyarakat umum.
media bahan, pemrosesan dan
pewarnaan seperti halnya pada pembuatan batik. Lukisan batik dibuat
dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak
pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan
kain, lilin cair, dan canting, sedangan membuat lukisan batik diperluan
kain,dan cat berupa napthol dn indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih
ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat menggunakan canting.
2.
Seni Patung
Seni patung merupakan suatu bentuk
pengungkapan pengalaman artistik seniman yang ditampilkan dalam wujudkarya tiga
dimensi (trimatra). Hasil karya ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
A.
Bahan dan Teknik
Pembuatan Patung.
Untuk
membuat sebuah patung ada beberapa bahan dan teknik yang di gunakan. Berikut
ini diantaranya :
1) Bahan keras : dapat berupa kayu, batu cadas atau
andesit, logam, gading, tulang, dan tanduk. Teknik yang dapat digunakan untuk
membuat patung dari bahan keras adalah dengan teknik pahat, kecuali bahan yang
terbuat dari logam. Semnetara yang terbuat dari bahan keras logam seperti
perunggu, kuningan, emas, perak, tembaga, besi bisa dilakukan dengan teknik cor
(bivalve dan a cire perdue), tempa, patri, dan las tuang.
2) Bahan palstis : dapat
berupa tanah liat, semen, plastisin, lilin, bubur kertas, sabun, dan gips.
Patung dari bahan plastis bisa dibuat dengan teknik membentuk, membutsir, mencetak,
nodelling, coiling, pijit, dan slabing.
B.
Bentuk dan Wujud Seni Patung
Berikut ini beberapa bentuk dan
wujud patung :
Bagian kop : pembuatan patung yang hanya menggambarkan bagian
kepala saja.
Bagian buste :
merupakan pembuatan patung yang
menggambarkan bagian dada atau bentuk dada dan kepala.
Bagian torso : merupakan pembuatan patung yang
menggambarkan badan.
C.
Teknik Membuat Patung
Dalam membuat patung seorang
seniman dapat menggunakan berbagai teknik bergantung pada bahan dan keahlian
yang dimilikinya. Teknik-teknik tersebut, antara lain :
1) Teknik mengecor : adalah teknik yang dipakai jika media yang digunakan
bersifat cairan. Sebelum mengecor seorang pematung harus membuat cetakan
terlebih dahulu. Untuk mendapat cetakan, pematungharus membuat model patung jadi atau model positif, setelah
itu pematung membuat cetakan negatif. Bahan yang digunakan untuk membuat patung
berbeda dengan bahan untuk membuat cetakannya. Contohnya, jika bahan yang
digunakan untuk membuat patung adalah logam, maka bahan untuk embuat cetakannya
adalah gips atau tanah liat. Hal yang
perlu diperhatikan dalam membuat cetakan adalah bagian yang satu dengan yang
lain diusahakan tidak terkunci, supaya mudah dilepas. Ada dua jenis cetakan
teknik mengecor patung menggunakan teknik, yaitu :
a. Bivalve yaitu
teknik mengecor dengan cetakan yang dapat dibongkar pasang. Teknik ini dipakai untuk mendapatkan hasil
dalam jumlah banyak dengan model yang sama.
b. A cire perdue
dipakai hanya untuk mendapatkan satu hasil, sekali pakai. Cetakan terbuat dari bahan yang mudah dipecahkan seperti tanah liat,
gips.
2) Teknik modeling : adalah teknik membuat
suatubentukdengan caramemijit, meremas, dan membentuk sesuai yang diinginkan.
Bahan yang digunakan adalah bahan yang bersifat plastis seperti, tanah liat,
platisin, lilin, dan bubur kertas.
3) Teknik Konstruktif (Menempel) : teknik
membuat patung dengan cara menempelkan bagian yang satu dengan yang lain
sedikit demi sedikit sehingga menjadi sebuah karya patung. Bahan yang
dipergunakan bervariasi, bisa tanah liat, lilin, logam, dan bubur kertas.
B. Sikap
Apresiatif terhadap Karya Seni Murni
1
Seni Lukis
Dalam
membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan
karya, antara lain :
a. Tujuan Religius : menjadikan lukisan yang dibuatnya
sebagai pengabdian yang ditujukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para Dewa.
Contohnya lukisan pada gua Leang-leang di Maros, Sulawesi selatan.
b. Tujuan Magis : menjadikan lukisan yang dibuat mendatangkan magis
atau sihir. Lukisan tersebut bersifat primitif.
c. Tujuan Simbolis : kegiatan melukis untuk
melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya,
cita-cita kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang
bermanfaat bagi manusia. Contohnya lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis
adalah lukisan kepahlawanan P. Diponegoro karya basuki Abdullah.
d. Tujuan Estetis : kegiatan melukis dengan semata-mata mengutamakan
rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias
dekorasi. Contohnya lukisan pemandangan.
e. Tujuan komersial : melukis dengan mengutamakan selera
pembeli. Contohnya adalah para pelukis dijalan.
f. Tujuan
Ekspresi : melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri,
tanpa melihat unsure-unsur lain.
2
Seni Patung
Dalam
pembuatan seni patung, para seniman juga menentukan tujuan pembuatan
karya-karyanya. Berikut ini beberapa diantaranya :
a. Tujuan Religius : untuk acara keagamaan. Contohnya arca-arca yang
terdapat pada candi-candi yang metupakan perwujudan dari dewa.
b. Tujuan Monumen : bertujuan untuk politis, historis,
simbolis, dan filosofis. Contohnya patung Monumen Pancasila Sakti di Lubang
Buaya dan patung Jendral Soedirman, Monumen Serangan Oemum 1 maret di Jogjakarta.
c. Tujuan Kebesaran Raja : dibuat untuk menghormati dan mengagungkan raja.
Contohnya Ratu Ken Dedes sebagai Devi Prajnaparamitha.
d. Tujuan Ekspresif : bertujuan dibuat semata-mata hanya
mengutamakan segi ekspresi estetis, ide, gagasan, dan persaan seniman saja.
Contohnya beberapa seniman patung yang bertujuan ekspresif adalah Edi Soenarso,
Nyoman Nuarta, Saptoto, G. Sidharta, Rita Widagdo, dan I Gusti Nyoman Lempad.
Daftar
Pustaka
http://www.masterseni.web.id/2013/01/seni-rupa-jenis-jenis-lukisan-dunia.html
blog-senirupa.blogspot.com/2012/12/karya-senirupa-lukisan-cat-air.html
http://www.hijauart.com/karya-seni-mozaik