Sabtu, 13 September 2014

Seni Rupa Murni



TUGAS SENI BUDAYA
APRESIASI SENI RUPA MURNI







Logo
NAMA     :  Yulita rohmasari
Kelas    :  ix G
ABSEN    : 24






KATA PENGANTAR


Rasa senang sangat penyusun rasakan karena kliping sederhana ini dapat terselesaikan. Semua ini tidak lepas atas ridho dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, rasa syukur yang setulus-tulusnya penulis panjatkan kehadirat-Nya.
            Terselesaikan kliping ini bukan semata-mata jerih payah dan kemampuan penulis sendiri, melainkan banyak pihak yang membantu. Kepada mereka, yang tidak mungkin disebutkan satu per satu di sini, penulis mengucapkan terima kasih banyak. Teristimewa, terima kasih saya sampaikan kepada :
v  Bapak Subhan Spd. Selaku pembimbing guru seni rupa dengan sabar telah membimbing pembatan kliping ini.
v  Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu menyusun kliping ini.
Pada akhirnya saya berharap semoga klipingini benar-benar dapat dijadikan sebagai pedoman.



Blitar, Agustus 2014






Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………...….iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………...…….iv
SENI RUPA MURNI………………………………………..…………………………………. 1
SENI LUKIS………………….………………………………………………………………….1   
a.    Lukisan Alfresco………………………………………………………….…………….2
b.    Lukisan Alsecco……….………………………………………………………………..3
c.    Lukisan Tempera……………………………………………………………………….4
d.    Lukisan azalejo…………………………………………………………………………5
e.    Lukisan Mozaik…………………………………………………………………………6
f.     Lukisan Intersia………………………………………………………………………....7
g.    Lukisan Kolase………………………………………………………………………….8
h.    Lukisan Cat Minyak…………………………………………………………………….9
i.      Lukisan Cat Air………………………………………………………………………...10
j.      Lukisan Pastel……………………………………………………………………….…11
k.    Lukisan Arang (conte)………………….……………………………………………..12
l.      Lukisan Kaca…………………………………………………………………………..13
m.   Lukisan Kaca…………………………………………………………………………..14
SENI PATUNG………………………………………………………………………………...15
SIKAP APRESIATIF TERHADAP KARYA SENI PATUNG………………………….……17
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………18                       




A. Seni Rupa Murni

Bentuk karya seni rupa terdiri atas bentuk dua dimensi (dwimatra),yang memiliki ukuran panjang dan lebar, hanya bisa dinikmati dari satu sudut pandang. Contohnya lukisan, batik, ilustrasi, dan tiga dimensi (trimatra), memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggidapat dilihat dari berbagai arah. Contohnya adalah patung, wayang golek,diorama, arsitektur, meja, dan kursi.
 Secara umum seni rupa terbagi dua cabang, yaitu seni rupa murni (pure art/fine art) dibuat dengan fungsi keindahan. Contohnya adalah seni patung dan seni lukis.Dan seni murni terapan (appied art),dibuat bukan hanya fungsi keindahan, namun dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya  ukiran kursi, vas bunga, tas dan kipas.


1.       Seni Lukis

Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistic seorang seniman melaluibidang dua dimensi. Para seniman seni lukis memanfaatkan unsure bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritma serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni.
Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi, beberapa macam, antara lain :















a.     LUKISAN AL FRESCO

         http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/31/Ferapontov.jpg/250px-Ferapontov.jpg

Fresco oleh Dionisius.
Al Fresco adalah teknik melukis pada dinding dengan menimpakan pigmen pada plaster dinding yang baru dilapisi. Kemudian definisi ini sedikit berubah karena Leonardo da Vinci memperkenalkan teknik baru dengan menimpakan pigmen warna kepada lapisan yang telah kering dengan sedikit modifikasi.
Fresko berasal dari frasa Italia buon fresco yang berarti "selagi basah". Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun. Adonan ini harus dibuat dengan takaran yang tepat, sebab bila terlalu basah akan menyebabkan timbulnya jamur, dan bila terlalu kering akan menyebabkan pigmen tidak bisa tertempel kuat.
Lukisan ini termasuk jenis lukisan dinding(mural). Al-fresco sendiri mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan dengan teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah. Kemudian dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama. Lukisan ini berkembang pada zaman Renaissance yang dilukiskan pada dinding gereja.
Desain fresko biasanya dibuat pada bagian atas kertas yang kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi pigmen gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis sama dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan plester mengering sehingga saat sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang ada juga ikut terserap dengan kuat.
Contoh fresko
b.    LUKISAN AL SECCO
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/83/Sistinechapel-michelangelo-judgment.jpg/220px-Sistinechapel-michelangelo-judgment.jpg


Pengertian Seni Lukis Al Secco - Al Secco ialah lukisan yang menggunakan lapisan dinding yang sudah kering, warna / cat yang digunakan diramu dengan emulagi telur. Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al-Fresco, namun lukisan Al Secco dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo Da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja St. Maria Delle Grazie di Milan (Italia).








c.      LUKISAN TEMPERA
                      
                                                                                                Tempera pada kayu oleh Niccolò Semitecolo, 1367.
Pengertian Seni Lukis Tempera - merupakan lukisan yang sedang trend untuk saat ini. Lukisan ini mempunyai keistimewaan sendiri, walaupun terkesan tidak mempunyai bentuk baku, tetapi sebenarnya ia mempunyai arti tersendiri. Keistimewaan lainnya adalah lukisan Abstrak ini dapat di gantung dengan berbagai arah (bentuk vertikal atau horizontal) tanpa mengurangi makna dari lukisan tersebut
 Teknik ini menggunakan cat tempera, yaitu cat yang pigmennya dicampur dengan emulsi (campuran antara air dan lemak). Ada dua jenis tempera, yaitu tempera kuning telur dan tempera kazein (zat protein pada susu/ bahan pembuat keju). Bahan pengencernya adalah air, tetapi setelah kering tidak lagi larut dalam air. Penggunaannya pada kain, kertas, panil kayu dan kanvas.
Lukisan tempera telah dijumpai pada hiasan sarcophagi Mesir Purba. Banyak daripada potert mummi Fayum menggunakan tempera, kadang kala bersama dengan lukisan Encaustic.
Satu teknik yang berkaitan juga telah digunakan dalam lukisan purba dan awal zaman pertengahan turut ditemui di dalam beberapa gua dan kuil batu- di India.[1] Seni berkualiti tinggi dengan bantuan tempera telah dilukis pada Gua Bagh antara lewat abad ke-4 dan ke-10 Masihi dan pada abad ke-7 di perlindungan batu Ravan Chhaya, Orissa.[2]
Teknik seni ini dikenali dari dunia klasik, di mana ia nampaknya telah menggantikan lukisan encaustik dan merupakan medium utama yang digunakan untuk lukisan panel dan manuskrip bergambar dalam dunia Byzantine dan zaman pertengahan dan awal kebangkitan Eropah. Lukisan tempera adalah merupakan medium lukisan panel utama bagi hampir setiap pelukis semasa tempoh kebangkitan Eropah Zaman Pertengahan dan awal. Sebagai contoh, setiap panel yang masih ada dari lukisan oleh Michelangelo adalah tempera
d.     LUKISAN AZALEJO

Pengertian Lukisan azalejo - adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dulu banyak dipakai dalam kesenian Islam








e.      LUKISAN MOZAIK
images    images (1)  
Pengertian Seni Lukis Mozaik - mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).
Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan  tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya



f.      LUKISAN INTERSIA
       
Pengertian Seni Lukis Intersia - Lukisan intersia adalah bentuk lukisan dekoratif yang menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intarsia sering pula disebut dengan “Intarsian Malerei”.
Intersia adalah teknik kerajinan kayu yang berawal dari karya seni Italia. Mungkin lebih tepat jika kita artikan sebagai proses pembuatan karya seni gambar mozaik dengan menambahkan material-material eksotik dari alam ke atas karya seni kayu.
Menurut orang-orang Italia, istilah “Intersia” berasal dari bahasa Latin “interserere” yang artinya “memasukkan atau proses menghias dan mentahtakan kayu”.
Asal Mula Lukisan Intersia
Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang Napoleon, dan 1848 (akhir masa Revolusi Eropa). Diyakini bahwa lukisan dekoratif selama periode ini digunakan untuk meniru furniture yang menggambarkan kemakmuran yang biasanya bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan dengan sangat teliti.













g.     LUKISAN KOLASE

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-vM6fxY-dN3cpaFxiOt2RI4m_O5wIBpBNrCew34ARGcOq8VDsgCDIGakYUKLHwcJk7qXWCglA3mIbp5sFuwwfCGt_DF6w6-_7q61Chz2izMrDt7rRwJ5OhOEq6jZMBkl_JYcuvW1Ca6JA/s1600/kolase+4.JPG     

Pengertian Seni Lukis Kolase - Seni lukis Kolase adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel bahan bekas / potongan-potongan kecil berbagai macam benda seperti potongan kertas, kain, kaca logam atau kain yang  direkatkan pada suatu permukaan sehingga membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu.

Ada yang berpendapat bahwa, seni lukis kolase adalah kreasi aplikasi yang di buat dengan menggabungkan teknik melukis dan menempel. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Seni lukis kolase adalah melukis dengan cara menempel atau melekat. Dengan kata lain, kolase adalah suatu karya seni rekat-merekat. 
Dalam seni lukis kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat, jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto, benda bekas, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.

Sejarah seni lukis kolase berkembang pesat di Venice, Italia, kira-kira pada abad 17. selanjutnya seni ini kian berkembang di Perancis, Inggris, Jerman dan kota-kota lain di Eropa. Seni lukis Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman disebabkan keunikan tampilannya yang menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso, Georges Braque dan Max Ernst terkenal dengan karya lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya.




h.    LUKISAN CAT MINYAK (OIL PAINTING)


       

            Pengertian Lukisan Cat Minyak - Lukisan minyak adalah proses mengecat dengan pigmen yang dicampurkan dengan medium yang terdiri dari minyak pengering. minyak pengering yang biasa digunakan termasuk minyak biji rami, minyak biji popi, minyak walnut dan minyak safflower. Minyak ini boleh direbus dengan resin, seperti resin pain atau kemenyan untuk mewujudkan varnis; yang dihargai untuk kelikatan dan gloss. Minyak yang berbeza memberikan pelbagai sifat kepada cat minyak, seperti kurang kekuningan dan masa pengeringan yang berbeza. Perbezaan tertentu juga dilihat dalam kilauan cat bergantung kepada jenis minyak. Artis mungkin menggunakan beberapa minyak yang berbeza dalam lukisan yang sama bergantung pada pigmen tertentu dan kesan yang diingini. Cat itu sendiri juga membentuk kelikatan tertentu bergantung kepada medium.
Walaupun cat minyak pertama kali digunakan dalam Lukisan Buddha oleh pelukis India dan Cina di barat Afghanistan sekitar antara abad kelima dan kesepuluh, ia tidak begitu populariti sehingga abad ke-15. Amalan tersebut mungkin telah berhijrah ke arah barat pada Zaman Tengah. Cat minyak akhirnya menjadi medium utama yang digunakan untuk mencipta karya seni apabila kelebihannya menjadi terkenal. Peralihan ini bermula dengan lukisan Awal Netherlandish di utara Eropah, dan dengan kemuncak Renaissance teknik lukisan minyak telah hampir sepenuhnya menggantikan cat tempera di kebanyakan Eropah.
Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas atau pisau palet. Cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan(tube) salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak adalah Ivan Sagito.

i.        LUKISAN CAT AIR (Water Colour)
   

Pengertian Lukisan Cat Air - Cat air atau Watercolor dalam bahasa inggris atau watercolour (Commonwealth dan Irlandia), yang biasa juga disebut dengan istilah akuarel adalah sebuah metode dan teknik dalam membuat karya lukisan. Cat air adalah media atau karya seni yang dihasilkan di mana cat terbuat dari pigmen warna yang larut dalam air. Dukungan tradisional dan paling umum untuk lukisan cat air adalah kertas, namun lukisan sat air bisa juga dibuat diatas, kulit kayu papirus, plastik, vellum atau kulit, kain dan kanvas. Cat air biasanya transparan, Teknik transparan ini cenderung lebih sulit dibanding media lain, cat minyak umpamanya. Pelukis cat air harus kosentrasi penuh ketika berkarya, tidak boleh ada kesalahan dalam proses penciptaan. Sekali salah menyapukan warna pada permukaan kertas, lukisan gagal. Cat air yang sudah digoreskan tidak bisa ditimpa lagi dengan warna lain. Teknik melukis seperti ini disebut juga dengan teknik allaprima. namun meskipun transparan lukisan cat air bisa menghasilkan karya lukis yang muncul bercahaya karena pigmen yang ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni, meskipun lukisan cat air atau Watercolor juga bisa dibuat buram dengan menambahkan putih Cina.

Pelukis yang sudah mahir menggunakan cat air, bisa melukis secara efektif dan efisien. Setiap pewarnaan, goresan, garis, dan elemen-elemen rupa lukisan dibuat spontan, tepat hanya dengan sekali sapuan kuas. Lukisan cat air penuh nuansa dan kecemerlangan warna. Menciptakan lukisan cat air membutuhkan ketrampilan tinggi. Pelukis cat air harus belajar setahap demi setahap untuk bisa menguasai tekniknya. Pewarnaan lukisan cat air dimulai dari warna paling terang, hingga warna yang lebih gelap. Jika warna gelap dimulai lebih dahulu, efeknya akan kusam.
Cat Water color terdiri dari empat bahan utama:
  • pigmen , alami atau sintetis, mineral atau organik;
  • arabic gum sebagai pengikat untuk memegang pigmen dalam suspensi dan memperbaiki pigmen ke permukaan lukisan;
  • aditif seperti gliserin , empedu sapi , madu , pengawet: untuk mengubah viskositas, bersembunyi, daya tahan atau warna campuran pigmen dan kendaraan, dan
  • pelarut, zat yang digunakan untuk mengencerkan atau mengencerkan cat untuk aplikasi dan yang menguap ketika cat mengeras atau mengering.
j.       LUKISAN PASTEL (OIL PASTEL)


    


Pengertian Lukisan Pastel - Pastel adalah serbuk yang direkatkan dengan arabic gum dan dibentuk menjadi batangan-batangan yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan serbuk warna akan menempel ke kertas.Warna-warna pastel cemerlang, hampir menyamai cat minyak. Hanya saja kelemahannya adalah tidak menempel terlalu kuat. Sedikit getaran bisa merontokkan ikatan dengan kertas. Untuk itu biasanya diberikan fixative.
Pastel memberikan warna yang sangat kuat jika dilapiskan di atas warna komplementernya. Namun menjadi sangat lemah jika ditimpakan di atas warna analogus. Selain itu warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika ditimpakan di atas warna terang.Sangat sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Biasanya yang dihasilkan dengan mengesekkan penghapus di atas pastel malah efek smudge.Untuk mengatasi kelemahan pastel kapur konvensional, dikembangkan pula pastel minyak. Pastel ini merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, hardboard, atau tripleks.









k.    LUKISAN ARANG (CONTE)


Pengertian Lukisan Arang (Conte) Arang berasal dari batang kayu yang terbakar dan merupakan media yang paling tua yang digunakan manusia. Arang merupakan bahan yang memberi kebebasan untuk menghasilkan lukisan secara spontan. Mudah diaplikasikan di kertas, kanvas maupun tembok. Bisa menggunakan teknik dussel untuk menghasilkan efek gelap terang, menggunakan sapuan tangan, kuas, digosok menggunakan kertas ataupun kain.

Kelebihan arang ialah menghasilkan kesan gelap yan maksimum, lembut, lebih tepat dan tajam, lorekan yang tegas dan mampu melukis area yang luas dengan waktu yang singkat.

Kelemahannya, lukisan mudah kotor jika tersentuh sehingga perlu dilapisi menggunakan cat semprot transparan / clear.








l.       LUKISAN KACA (GLASS PAINTING)

                      



Pengertian Lukisan Kaca lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tesebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik. Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada dibelakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon ( Jawa Barat).
















m.  LUKISAN BATIK (BATIK PAINTING)

    


Pengertian Lukisan Batik   lukisan batik adalah,Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton.lukisan Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.
           
media bahan, pemrosesan dan pewarnaan seperti halnya pada pembuatan batik. Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangan membuat lukisan batik diperluan kain,dan cat berupa napthol dn indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat menggunakan canting.

















2.       Seni Patung

Seni patung merupakan suatu bentuk pengungkapan pengalaman artistik seniman yang ditampilkan dalam wujudkarya tiga dimensi (trimatra). Hasil karya ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.


A.    Bahan dan Teknik Pembuatan Patung.
Untuk membuat sebuah patung ada beberapa bahan dan teknik yang di gunakan. Berikut ini diantaranya :
1)  Bahan keras : dapat berupa kayu, batu cadas atau andesit, logam, gading, tulang, dan tanduk. Teknik yang dapat digunakan untuk membuat patung dari bahan keras adalah dengan teknik pahat, kecuali bahan yang terbuat dari logam. Semnetara yang terbuat dari bahan keras logam seperti perunggu, kuningan, emas, perak, tembaga, besi bisa dilakukan dengan teknik cor (bivalve dan a cire perdue), tempa, patri, dan las tuang.
2)  Bahan palstis : dapat berupa tanah liat, semen, plastisin, lilin, bubur kertas, sabun, dan gips. Patung dari bahan plastis bisa dibuat dengan teknik membentuk, membutsir, mencetak, nodelling, coiling, pijit, dan slabing.



B.   Bentuk dan Wujud Seni Patung

Berikut ini beberapa bentuk dan wujud patung :
    Bagian kop : pembuatan patung yang hanya menggambarkan bagian kepala saja.
    Bagian buste : merupakan pembuatan patung yang menggambarkan bagian dada atau bentuk dada dan kepala.
    Bagian torso : merupakan pembuatan patung yang menggambarkan badan.

C.    Teknik Membuat Patung

Dalam membuat patung seorang seniman dapat menggunakan berbagai teknik bergantung pada bahan dan keahlian yang dimilikinya. Teknik-teknik tersebut, antara lain :

1)  Teknik mengecor : adalah teknik yang dipakai jika media yang digunakan bersifat cairan. Sebelum mengecor seorang pematung harus membuat cetakan terlebih dahulu. Untuk mendapat cetakan, pematungharus membuat  model patung jadi atau model positif, setelah itu pematung membuat cetakan negatif. Bahan yang digunakan untuk membuat patung berbeda dengan bahan untuk membuat cetakannya. Contohnya, jika bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah logam, maka bahan untuk embuat cetakannya adalah gips atau tanah liat.  Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cetakan adalah bagian yang satu dengan yang lain diusahakan tidak terkunci, supaya mudah dilepas. Ada dua jenis cetakan teknik mengecor patung menggunakan teknik, yaitu :
a.  Bivalve yaitu teknik mengecor dengan cetakan yang dapat dibongkar pasang. Teknik ini dipakai untuk mendapatkan hasil dalam jumlah banyak dengan model yang sama.
b.  A cire perdue dipakai hanya untuk mendapatkan satu hasil, sekali pakai. Cetakan terbuat dari bahan yang mudah dipecahkan seperti tanah liat, gips.
2)  Teknik modeling : adalah teknik membuat suatubentukdengan caramemijit, meremas, dan membentuk sesuai yang diinginkan. Bahan yang digunakan adalah bahan yang bersifat plastis seperti, tanah liat, platisin, lilin, dan bubur kertas.
3)  Teknik Konstruktif (Menempel) : teknik membuat patung dengan cara menempelkan bagian yang satu dengan yang lain sedikit demi sedikit sehingga menjadi sebuah karya patung. Bahan yang dipergunakan bervariasi, bisa tanah liat, lilin, logam, dan bubur kertas.


B.    Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni

1    Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya, antara lain :
a. Tujuan Religius                             : menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditujukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para Dewa. Contohnya lukisan pada gua Leang-leang di Maros, Sulawesi selatan.
b. Tujuan Magis                       : menjadikan lukisan yang dibuat mendatangkan magis atau sihir. Lukisan tersebut bersifat primitif.
c. Tujuan Simbolis                   : kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contohnya lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan P. Diponegoro karya basuki Abdullah.
d. Tujuan Estetis                      : kegiatan melukis dengan semata-mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contohnya lukisan pemandangan.
e. Tujuan komersial                 : melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis dijalan.
f.   Tujuan Ekspresi                 : melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsure-unsur lain.

2    Seni Patung
Dalam pembuatan seni patung, para seniman juga menentukan tujuan pembuatan karya-karyanya. Berikut ini beberapa diantaranya :
a. Tujuan Religius                             :  untuk acara keagamaan. Contohnya arca-arca yang terdapat pada candi-candi yang metupakan perwujudan dari dewa.
b. Tujuan Monumen               : bertujuan untuk politis, historis, simbolis, dan filosofis. Contohnya patung Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan patung Jendral Soedirman, Monumen Serangan Oemum  1 maret di Jogjakarta.
c. Tujuan Kebesaran Raja      : dibuat untuk menghormati dan mengagungkan raja. Contohnya Ratu Ken Dedes sebagai Devi Prajnaparamitha.
d. Tujuan Ekspresif                 : bertujuan dibuat semata-mata hanya mengutamakan segi ekspresi estetis, ide, gagasan, dan persaan seniman saja. Contohnya beberapa seniman patung yang bertujuan ekspresif adalah Edi Soenarso, Nyoman Nuarta, Saptoto, G. Sidharta, Rita Widagdo, dan I Gusti Nyoman Lempad.



Daftar Pustaka

http://www.masterseni.web.id/2013/01/seni-rupa-jenis-jenis-lukisan-dunia.html
blog-senirupa.blogspot.com/2012/12/karya-senirupa-lukisan-cat-air.html
http://syihabuddinn.blogspot.com/2013/01/macam-macam-lukisan-lukisan-cat-minyak.html                                                             http://sanggarpusara.blogspot.com/2010/02/krayon-atau-pastel-kering-pelangi.html
http://www.hijauart.com/karya-seni-mozaik 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar